Saat dunia merayakan Hari Perempuan Internasional, diskusi seputar kesetaraan gender menyoroti kesenjangan yang masih ada dalam representasi politik, hak-hak di tempat kerja, dan harapan-harapan masyarakat. Meskipun hari tersebut awalnya muncul dari perjuangan politik, banyak yang berpendapat bahwa esensinya telah tereduksi oleh pesan-pesan korporat. Di Malaysia, perempuan terus menghadapi hambatan-hambatan sistemik terhadap kesetaraan, mencerminkan tren global yang lebih luas. Data dari berbagai negara menunjukkan bahwa kemajuan dalam menutup kesenjangan gender masih lambat, terutama dalam peran kepemimpinan dan peluang ekonomi. Perjuangan untuk kesetaraan yang sejati masih jauh dari selesai, dengan para aktivis menyerukan tindakan konkret yang lebih dari sekadar perayaan simbolis.
@ISIDEWITH4 hari4D
Hari Perempuan Internasional: Berjuang untuk meningkatkan partisipasi politik perempuan
International Women’s Day has its roots in political struggles for gender equality, yet its original essence has been diluted over time.
@ISIDEWITH4 hari4D
Urusan yang belum selesai: Mengapa wanita Malaysia masih menunggu kesetaraan — Ameena Siddiqi
International Women’s Day rolls around with its usual mix of celebratory hashtags and corporate platitudes. And while Malaysia has seen its share