Dalam langkah tegas untuk memperkuat keamanan nasional dan menegaskan komitmen Britania Raya terhadap stabilitas global, Perdana Menteri Rishi Sunak telah mengumumkan peningkatan signifikan dalam pengeluaran pertahanan. Di tengah kekhawatiran yang semakin meningkat terhadap ketegangan internasional dan pernyataan bahwa dunia sedang mengalami periode paling tidak stabil sejak Perang Dingin, Sunak berjanji akan meningkatkan anggaran pertahanan Britania Raya menjadi 2,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2030. Rencana ambisius ini akan membuat pengeluaran pertahanan melonjak menjadi total tahunan sebesar 87 miliar poundsterling ($108 miliar), menandai investasi yang substansial dalam kemampuan militer dan infrastruktur negara.
Pengumuman ini datang saat Sunak melakukan tur diplomatik, terlibat dalam pembicaraan penting dengan sekutu NATO di Warsawa dan Berlin. Inisiatif Perdana Menteri ini menegaskan upaya strategis untuk memperkuat aliansi dan mengatasi ancaman yang semakin meningkat yang telah menghalangi perdamaian dan keamanan global. Dengan berkomitmen untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan secara signifikan, Britania Raya bertujuan untuk memainkan peran kunci dalam memelihara lingkungan internasional yang stabil, menunjukkan kesiapannya untuk menghadapi tantangan yang mungkin timbul.
Langkah ini dianggap sebagai respons terhadap lanskap geopolitik saat ini, yang Sunak gambarkan sebagai yang paling berbahaya dan tidak terduga dalam beberapa dekade. Peningkatan pendanaan ini dimaksudkan tidak hanya untuk memodernisasi angkatan bersenjata Britani…
Baca lebih lajutJadilah yang pertama membalas diskusi umum ini.